KY Periksa 3 Hakim PN Surabaya yang Vonis Bebas Ronald Tannur di Kasus Pembunuhan Dini Sera
Lantas, mana saja kasus pembunuhan paling mengerikan di dunia? Berikut iNews.id akan berikan informasinya dilansir dari berbagai sumber, Sabtu (31/8/2024).
Praktik Pembunuhan Dr. Death
Masih dari tanah Inggris, di tahun 1970-an masyarakat dunia dikejutkan dengan kasus pembunuhan tersadis yang melibatkan seorang dokter bernama Harold Shipman.
Sang dokter membuka praktek medisnya di Yorkshire.
Harold terbukti melakukan pembunuhan kepada setidaknya 215 pasien, Rata-rata korbannya adalah orang tua, wanita, dan pasien dengan kondisi kesehatan yang mulai membaik.
Dokter Harold memberikan obat morfin dengan dosis berlebih kepada pasiennya. Setelah pasiennya tewas, dokter kelahiran Nottingham itu mendiagnosis kematian dengan asal-asalan.
Karena aksi kejinya itu, Harold divonis penjara seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat.
Namun pada tahun 2004, sang dokter psikopat yang dijuluki Dr. Death itu ditemukan tewas bunuh diri di penjara Wakefield.
Pembunuhan Berantai Jack The Ripper
Kasus pembunuhan paling mengerikan pernah terjadi di Whitechapel, London, Inggris pada rentang waktu 1888-1891.
Kasus Pembunuhan Mayat Wanita dalam Koper di Pangkep, Polisi Curigai Terduga Pelaku
Jack The Ripper diduga jadi aktor utama kasus yang menghilangkan lima orang nyawa di Negeri Tiga Singa tersebut.
Tak hanya sekedar membunuh, Jack The Ripper juga mengambil organ dalam setiap orang yang dibunuh.
Nationalgeographic.co.id—Dunia mitologi Yunani penuh dengan makhluk fantastis yang menghidupkan cerita-cerita penuh keajaiban dan kengerian.
Dari para dewa yang perkasa hingga monster yang mengerikan, makhluk-makhluk ini telah memukau dan menginspirasi manusia selama berabad-abad.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa makhluk mitologi Yunani yang paling terkenal, mulai dari yang paling menakjubkan hingga yang paling mengerikan.
Melalui artikel yang ditulis oleh Rhianna Padman dalam The Collector, Kita akan mempelajari asal-usul mereka, kekuatan mereka, dan peran mereka dalam mitologi.
Perjalanan kita akan membawa kita dari ketinggian Gunung Olympus, rumah para dewa, hingga ke kedalaman Tartarus, penjara bawah tanah yang mengerikan.
Kita akan bertemu dengan makhluk-makhluk yang menakjubkan seperti Pegasus, kuda bersayap yang indah, dan Minotaur, monster setengah manusia dan setengah banteng yang mengerikan.
Chimera memiliki kombinasi mengerikan: kepala singa yang garang, tubuh kambing yang gesit, dan ekor ular yang berbisa. Chimera menjelma sebagai pembawa malapetaka, menebarkan ketakutan dan menghancurkan tanah dengan hembusan api yang mematikan.
Raja Iobates dari Lycia, putus asa melihat rakyatnya dihantui teror, memutuskan untuk membebaskan kerajaannya dari monster ini.
Dia mencari pahlawan yang mampu menaklukkan Chimera dan membawa kedamaian kembali ke Lycia. Pilihannya jatuh pada Bellerophon, seorang pemuda pemberani dengan tekad yang kuat.
Baca Juga: Patung Hermes Raksasa dari Mitologi Yunani Ditemukan, Selamat Berkat Kristenisasi?
Dengan bantuan dewi Athena, Bellerophon dianugerahi pelana emas ajaib yang mampu menjinakkan Pegasus, kuda bersayap legendaris. Berkuda di atas Pegasus, Bellerophon melayang tinggi di langit, siap untuk menghadapi Chimera.
Pertempuran sengit pun terjadi. Chimera menyemburkan api dengan ganas, berusaha menghanguskan Bellerophon dan Pegasus. Namun, Bellerophon dengan gesit menghindari serangannya dan mencari celah untuk menyerang.
Dengan tombaknya, dia memberikan pukulan fatal pada Chimera, mengakhiri teror monster ini dan membawa kelegaan bagi rakyat Lycia.
Pegasus, kuda bersayap yang menawan dari mitologi Yunani, memiliki asal-usul yang unik dan tragis. Ia lahir dari darah Medusa, Gorgon yang mengerikan, setelah kepalanya dipenggal oleh pahlawan Perseus.
Tetesan darah Medusa yang jatuh ke laut bercampur dengan buih laut dan menghasilkan Pegasus, makhluk anggun dengan sayap megah, bulu putih berkilauan, dan mata yang bersinar.
Keberadaan Pegasus menarik perhatian Bellerophon, seorang pahlawan pemberani. Bertekad untuk menjinakkan kuda ilahi ini, Bellerophon menerima pelana emas ajaib dari dewi Athena.
Dengan bantuan pelana ini, Bellerophon berhasil menjinakkan Pegasus dan memulai petualangan luar biasa bersama kuda bersayap ini.
Bersama Pegasus, Bellerophon menjelajahi berbagai penjuru dunia, terlibat dalam pertempuran sengit melawan monster mengerikan seperti Chimera. Keberanian dan kekuatan Pegasus terbukti menjadi aset berharga bagi Bellerophon dalam setiap petualangannya.
Namun, kesombongan Bellerophon pada akhirnya membawa kehancurannya. Tergoda oleh kekuatan dan kejayaannya, Bellerophon nekat menerbangkan Pegasus menuju Gunung Olympus, tempat para dewa bersemayam.
Baca Juga: Arkeolog Temukan Labirin Tempat Pertempuran Legendaris dalam Mitologi Yunani?
Zeus, raja para dewa, murka atas kesombongan Bellerophon. Ia mengirim seekor lalat gatal untuk menyengat Pegasus, membuat kuda itu panik dan menjatuhkan Bellerophon dari ketinggian.
Bellerophon terluka parah dan terpaksa hidup dalam pengasingan, dihantui rasa penyesalan atas kesombongannya.
John William Waterhouse
Dalam mitologi Yunani, nimfa bagaikan roh penjaga yang menjelma menjadi keindahan alam. Mereka adalah gadis-gadis muda yang anggun, memancarkan pesona magis dan terikat erat dengan lingkungan tempat mereka tinggal.
Berbagai jenis nimfa menghiasi alam, masing-masing memiliki ikatan khusus dengan unsur alam tertentu.
Naiad, nimfa air tawar, menghidupkan mata air, sungai, dan anak sungai dengan keceriaan mereka. Dryad, nimfa pohon dan hutan, menjaga keasrian pepohonan dan membisikkan rahasia alam.
Kisah-kisah nimfa terjalin erat dalam mitologi Yunani kuno. Mereka sering kali menjadi teman setia para dewa dan pahlawan, menemani mereka dalam petualangan dan memberikan bantuan magis.
Interaksi mereka dengan manusia atau makhluk abadi pun tak jarang berujung pada kisah romantis yang menggetarkan hati, atau bahkan tragedi yang memilukan.
Nimfa terkenal dengan kecintaan mereka pada musik dan tarian. Alunan merdu mereka dan tarian mereka yang penuh pesona mampu memikat siapapun yang mendengarkan dan melihatnya.
Keindahan dan keceriaan mereka pun dikaitkan dengan kesuburan alam, melambangkan kehidupan baru dan kelimpahan.
Baca Juga: Cinta dan Nafsu dalam Kisah Europa, Dewi Mitologi Yunani yang Jadi Nama Benua
Titan runtuh di bawah batu-batu besar yang dilempar oleh Hekatonkheires ('The Fall of the Titans oleh Peter Paul Rubens, 1637–1638).
Dari perut bumi, lahirlah tiga raksasa mengerikan bernama Hecatonchires: Cottus, Briareos, dan Gyges. Lahir dari Gaia dan Uranus, mereka menjelma menjadi makhluk-makhluk kolosal dengan seratus lengan dan lima puluh kepala, siap untuk menggemparkan dunia.
Ketika Titanomachy, pertempuran dahsyat antara para dewa Olimpian dan Titan, berkecamuk, Hecatonchires menunjukkan kekuatan mereka yang tak tertandingi.
Berperang bersama Cyclopes, mereka menjadi sekutu yang tak tergantikan bagi para dewa Olimpiade. Kekuatan dan keganasan mereka terbukti menjadi kunci dalam mengantarkan para dewa menuju kemenangan.
Setelah Titanomachy, Hecatonchires dipercayakan tugas penting: menjaga gerbang Tartarus. Di jurang terdalam dan tergelap Dunia Bawah ini, para Titan dikurung, tak berdaya di hadapan para raksasa penjaga.
Kehadiran Hecatonchires memastikan para Titan tertahan di tempatnya, mencegah mereka kembali ke dunia dan mengganggu kedamaian.
Harpy di hutan neraka, dari Inferno XIII, oleh Gustave Doré, 1861.
Dari langit, turunlah makhluk mengerikan bernama Harpies. Tubuh bagian atas mereka bagaikan wanita cantik, namun di bawahnya tersembunyi kaki cakar yang tajam, sayap burung pemangsa, dan paruh bengkok yang siap mencabik.
Penampilan mereka yang mengerikan dan penuh kontras ini menjadi simbol kekuatan mereka yang tak terduga.
Baca Juga: Aphrodite dalam Mitologi Yunani Lebih dari Sekedar Simbol Kecantikan
Kisah-kisah tentang Harpies bertebaran dalam mitologi Yunani. Mereka sering digambarkan sebagai agen hukuman, pelaksana kehendak para dewa yang murka. Bagi mereka yang melakukan kejahatan atau berbuat sombong, Harpies siap membawa penderitaan dan kesengsaraan.
Dengan cakar dan paruh tajam mereka, Harpies tak segan-segan menyergap dan merampas makanan, barang, atau bahkan manusia. Kekejaman mereka meninggalkan jejak kehancuran dan kekacauan di mana pun mereka melangkah.
Medusa oleh Arnold Böcklin, c.1878
Gorgon terdiri dari tiga saudari, yaitu Stheno, Euryale, dan Medusa. Mereka terkenal dengan penampilan mereka yang mengerikan dan kekuatan mematikan mereka.
Rambut mereka bukannya indah, melainkan ular berbisa yang melilit kepala mereka. Dan tatapan mata mereka? Bukan sekadar tatapan biasa, melainkan kutukan yang dapat mengubah siapa pun yang melihatnya menjadi batu.
Medusa, sang kakak, adalah yang paling terkenal dari para Gorgon. Kisah tragisnya telah diceritakan berulang kali, menceritakan bagaimana dia dikutuk oleh Athena menjadi monster mengerikan karena kesombongannya.
Perseus, pahlawan pemberani, ditugaskan untuk membunuhnya. Dengan bantuan para dewa, Perseus berhasil memenggal kepala Medusa, menggunakan tatapan mematikannya untuk mengalahkan musuh-musuhnya.
Dari legenda Yunani kuno, muncullah sosok raksasa mengerikan bernama Cyclops. Ciri khas mereka yang paling mencolok adalah mata tunggal yang terletak di tengah dahi, memberikan mereka penampilan yang unik dan sekaligus menakutkan.
Cyclops adalah keturunan Gaia dan Uranus, saudara-saudara dari para Titan yang legendaris. Kekuatan mereka yang luar biasa membuat Kronos, sang Raja Titan, merasa terancam.
Ia memenjarakan mereka di Tartarus, jurang terdalam di Dunia Bawah. Namun, Zeus, sang dewa tertinggi, membebaskan para Cyclops dan menjadikan mereka sekutunya dalam pertempuran melawan para Titan.
Kisah Cyclops yang paling terkenal terukir dalam "Odyssey" karya Homer. Odysseus, sang pahlawan licik, harus berhadapan dengan Polyphemus, seorang Cyclops yang kejam dan ganas.
Terjebak di gua Polyphemus, Odysseus menggunakan kecerdasannya untuk membutakan mata raksasa itu dan melarikan diri. Kemarahan Polyphemus dan ayahnya, Poseidon, dewa laut, pun membara, siap membalas dendam.
Cyclops sering digambarkan sebagai makhluk penyendiri yang tinggal di gua-gua terpencil atau wilayah terpencil, jauh dari keramaian manusia. Meskipun memiliki sifat yang mengerikan, Cyclops memiliki bakat luar biasa dalam bidang kerajinan tangan, terutama dalam menciptakan senjata-senjata kuat.
Kemampuan mereka bahkan diakui oleh para dewa, terbukti dengan peran mereka dalam menciptakan petir legendaris yang digunakan oleh Zeus.
Detail kawah, berasal dari c. 560–550 SM, menampilkan seorang satir yang sedang melakukan masturbasi. Drama satir Athena dicirikan sebagai "genre 'keras'".
Di hutan dan pegunungan yang rimbun, berkeliaranlah makhluk unik bernama Satir. Setengah manusia, setengah hewan, mereka memiliki tubuh bagian atas manusia dengan kaki dan ekor kambing.
Keberadaan mereka erat kaitannya dengan alam liar, melambangkan kebebasan dan kesatuan dengan hutan.
Satir sering digambarkan sebagai makhluk yang nakal dan suka bermain-main. Mereka senang mengundang tawa dan kegembiraan dengan trik-trik lucu, terutama pada nimfa dan wanita manusia. Keberanian mereka dalam mengekspresikan diri tanpa hambatan menjadi ciri khas yang tak tergantikan.
Kehidupan Satir tak lepas dari dewa Dionysus, sang penguasa anggur, kenikmatan, dan perayaan. Mereka adalah pengikut setia Dionysus, selalu menemani sang dewa dalam perjalanannya. Kehadiran mereka diiringi dengan pesta pora dan kegembiraan yang tak terkira.
Puncak keceriaan Satir terpancar dalam perayaan Dionysus yang liar, dikenal sebagai "Bacchanals". Di sini, Satir menjadi bintang utama, menari, bernyanyi, dan berpesta bersama para pengikut Dionysus lainnya.
Tanpa malu-malu, mereka merangkul kenikmatan hidup dan menyebarkan kebahagiaan di setiap sudut perayaan.
Tubuh Sphinx bagaikan perpaduan sempurna antara kekuatan dan kecerdasan: kepala manusia yang penuh teka-teki, tubuh singa yang gagah perkasa, dan sayap burung yang memungkinkannya terbang bebas.
Sphinx terkenal dengan teka-teki mautnya. Ia akan menantang setiap orang yang berani mendekati gerbang kota Thebes. Bagi mereka yang gagal menjawab teka-teki Sphinx, nasib mengerikan menanti: dibunuh dan dimangsa tanpa ampun.
Teka-teki Sphinx tak mudah dipecahkan. Pertanyaan yang terngiang di telinganya adalah: "Makhluk apa yang berjalan dengan empat kaki di pagi hari, dua kaki di tengah hari, dan tiga kaki di sore hari?"
Pertanyaan ini membingungkan banyak orang, menjebak mereka dalam kebingungan dan ketakutan.
Namun, di tengah kesengsaraan, datanglah Oedipus, sang pahlawan pemberani. Dengan kecerdasan dan keuletannya, Oedipus berhasil memecahkan teka-teki Sphinx.
Ia menjawab bahwa makhluk yang dimaksud adalah manusia: merangkak dengan empat kaki saat bayi, berjalan tegak dengan dua kaki saat dewasa, dan menggunakan tongkat saat tua.
Kemenangan Oedipus atas Sphinx bukan hanya menyelamatkan nyawanya, tetapi juga membebaskan kota Thebes dari teror sang makhluk mengerikan. Sphinx pun dikalahkan, gerbang kota terbuka lebar, dan rakyat Thebes dapat kembali hidup dengan tenang.
Di gerbang tergelap Dunia Bawah, berdirilah Cerberus, anjing penjaga raksasa dengan tiga kepala yang menakutkan. Tugasnya tak main-main: menghadang para jiwa yang ingin kembali ke dunia manusia dan memastikan para penghuni Dunia Bawah tak melarikan diri.
Raungan mengerikannya menggema di kegelapan, siap menerkam siapa pun yang berani melangkah lebih jauh.
Dalam kisah Dua Belas Pekerjaannya yang heroik, Heracles, sang pahlawan terkuat, ditugaskan untuk menaklukkan Cerberus. Tantangan ini tak mudah, karena Cerberus bukan sembarang anjing. Kekuatannya luar biasa dan taringnya berbisa mematikan.
Namun, Heracles tak gentar. Dengan tekad baja dan bantuan dari dewi Athena, ia berhasil mendapatkan izin dari Hades, sang penguasa Dunia Bawah, untuk membawa Cerberus ke dunia manusia.
Pertempuran sengit pun terjadi. Heracles bergulat dengan Cerberus, memanfaatkan kekuatannya yang luar biasa untuk menundukkan sang raksasa.
Pertarungan seru ini menggetarkan seluruh penjuru Dunia Bawah. Pada akhirnya, dengan kecerdasan dan keuletannya, Heracles berhasil mengalahkan Cerberus dan membawanya ke dunia manusia.
Theseus Melawan Minotaur, 1826, oleh Jean-Etienne Ramey.
Di balik legenda Yunani kuno, tersembunyi kisah mengerikan tentang Minotaur, makhluk setengah manusia dan setengah banteng yang terperangkap dalam labirin yang rumit.
Labirin ini, ciptaan arsitek genius Daedalus, bagaikan penjara tanpa jalan keluar. Lorong-lorongnya berkelok-kelok, penuh dengan jalan buntu dan jebakan, membuat siapa pun yang berani memasukinya tersesat dan tak bisa melarikan diri.
Minotaur menjadi penguasa labirin ini, meneror dan memangsa siapa pun yang berani mendekati. Pengorbanan mengerikan pun terjadi: setiap tahun, para pemuda dan pemudi Athena dipaksa memasuki labirin untuk menjadi mangsa Minotaur.
Di tengah keputusasaan, muncullah Theseus, sang pahlawan pemberani dari Athena. Ia bertekad untuk mengakhiri teror Minotaur dan menyelamatkan rakyatnya. Dengan tekad baja dan dibantu oleh Ariadne, putri Raja Minos dari Kreta, Theseus memasuki labirin yang penuh bahaya.
Ariadne, dengan rasa cinta dan keputusasaan, memberikan Theseus bola benang ajaib untuk membantunya menemukan jalan keluar dari labirin.
Theseus melangkah dengan hati-hati, mengikuti jejak benang yang diikatkan di pintu masuk. Setiap tikungan, setiap jalan buntu, dihadapi dengan penuh keberanian dan keteguhan.
Akhirnya, Theseus bertemu dengan Minotaur di tengah labirin. Pertarungan sengit pun terjadi. Theseus, dengan kekuatan dan kecerdasannya, berhasil mengalahkan Minotaur dan membebaskan rakyat Athena dari teror.
78% Daratan di Bumi Jadi Gersang dan Tidak akan Pernah Basah Kembali
TEMPO.CO, Jakarta - Berbagai peristiwa pembunuhan di Indonesia memiliki banyak motif dan modus yang menarik perhatian. Ada yang karena asmara, utang piutang, sakit hati, hingga dendam, dan lainnya.
Ada banyak kasus pembunuhan yang pernah menggegerkan masyarakat Indonesia. Di antaranya seorang wanita yang nekat memutilasi tetangga karena tidak terima ditagih utang, tragedi penyekapan sebelas orang di Pulomas, Jakarta Timur, dan lainnya. Berikut ini daftar insiden pembunuhan yang menghebohkan:
LAURENSIA FAYOLABaca juga:Siapa Pelaku dan Dalang 5 Kasus Pembunuhan yang Belum Terungkap ini?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA, iNews.id - Kasus pembunuhan paling mengerikan di dunia menarik untuk dibahas kali ini.
Pembunuhan merupakan salah satu kejahatan yang dianggap mengerikan bagi banyak orang.
Kasus Ryan Jombang
Masyarakat Indonesia mungkin masih ingat dengan kasus pembunuhan berantai Ryan Jombang. Tak hanya diliput oleh media nasional, kasus yang terjadi pada 2006 hingga 2008 ini juga disoroti oleh berbagai media internasional.
Very Idham Henyansyah alias Ryan mengaku telah menghabisi dan memutilasi 11 korban di Jakarta dan Jombang.
Aksi kejinya itu membuat ia divonis hukuman mati pada 6 April 2009.
Motif pembunuhan yang dilakukan Ryan disebabkan karena temannya, Heri mendekati sang kekasih.
Tak ayal, hal itu membuat pria kelahiran 1978 itu terbakar api cemburu dan menghilangkan nyawa temannya tersebut.
Demikian ulasan mengenai kasus pembunuhan paling mengerikan di dunia. Semoga bermanfaat!
Editor: Komaruddin Bagja
- Kasus kejahatan apakah yang paling mengerikan di Indonesia? Kasus pembunuhan disertai dengan mutilasi yang dilakukan oleh Baekuni alias Babe. Setidaknya demikian menurut kriminolog dari Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala.
"Kasus Babe ini layak dianggap sebagai kasus cerita kejahatan yang paling mengerikan di Indonesia, the most scariest crime story," kata Adrianus saat jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (1/2/2010).
"Kalau dibilang paling banyak (jumlah yang dibunuh), masih kecil dibandingkan dukun AS yang mengaku membunuh puluhan orang, tapi yang ketahuan jasadnya hanya 6," imbuh Adrianus.
Kasus ini meminta Polri untuk menjaga konsistensi dari segi sumber daya manusia (SDM). Karena menurut Adrianus, masih banyak lagi kasus serupa yang mungkin saja kembali terjadi. "Polri dituntut seberapa jauh bisa membuat suatu keajegan dari segi resources," imbuhnya.
Ketua Komnas Perlindungan Anak Seto Mulyadi mengatakan, dalam kasus Babe, anak jalanan menjadi target utama karena memang paling mudah memperdaya mereka.
"Pada dasarnya Babe diindikasikan kelainan kejiwaan, paedofil, homoseks, mengalami kekerasan masa kecil yang dihina sebagai anak bodoh. Dia cenderung memilih anak jalanan karena memang paling mudah," papar Kak Seto.
Kak Seto menjelaskan, anak jalanan mengalami potensi kekerasan seksual yang sangat tinggi, terutama jumlahnya setiap tahun kian meningkat.
"Komnas PA mencatat di Jakarta ada 40-50 ribu dari 300 ribu anak jalanan di Indonesia. Ini terus mengalami kenaikan seiring dengan kemiskinan," tambahnya.
Biasanya, kita takut pada hewan karena penampilannya. Ya siapa juga yang gak takut melihat seekor harimau di depan mata lengkap dengan tatapan dan taring yang tajam. Ditambah keganasan mereka, jelas ini akan membuat siapa pun lari ketakutan.
Namun, penampilan bukan satu-satunya hal yang menakutkan dari seekor hewan. Selain penampilan, beberapa hewan juga dikaruniai suara yang bukan hanya keras, tapi juga terlalu mengerikan untuk di dengar manusia. Berikut beberapa hewan dengan suara paling mengerikan. Kamu berani dengar?
Kamu mungkin belum pernah melihat seekor barn owl seumur hidup. Namun, kamu mungkin sudah sering melihat foto burung hantu ini di mana-mana. Barn owl memiliki penampilan yang cukup unik dengan wajah berbentuk hati dan bulu berwarna putih. Ini membuatnya terlihat amat berbeda dengan spesies burung hantu lain. Nyatanya, bukan hanya penampilannya, suara burung hantu satu ini juga berbeda dari yang lain.
Dilansir Almanac, barn owl jantan sering kali mengeluarkan suara berupa pekikan keras dan serak yang sanggup bikin bulu kuduk berdiri. Meski hanya berlangsung selama 2 detik, pekikan ini dilakukan berulang-ulang untuk memanggil betina. Sebaliknya, barn owl betina jarang bersuara sekeras itu. Mereka lebih sering mengeluarkan suara desisan untuk mengusir predator dari sarangnya.
Rubah merah hidup di belahan Bumi utara dan senang tinggal dekat peternakan atau di dekat hutan. Di sini, ia bisa mendapatkan banyak mangsa untuk diburu pada malam hari. Meski jarang terlihat oleh manusia, suara rubah merah kerap kali membuat penduduk takut.
Dilansir Critter Control, rubah merah jantan akan mengeluarkan suara mirip teriakan perempuan saat musim kawin tiba. Suara ini digunakan untuk menakuti pesaingnya. Rubah betina mengeluarkan suara pekikan pendek dan melengking untuk menarik perhatian rubah jantan di sekitarnya. Selain berteriak dan memekik, rubah merah juga sering mengeluarkan suara gonggongan atau lolongan untuk berkomunikasi dengan rubah lain.
Baca Juga: 5 Fakta Terunik Jamur SpongeBob di Hutan Kalimantan
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Berbeda dengan singa di padang rumput, singa gunung atau yang lebih dikenal dengan nama puma gak mengeluarkan suara auman. Alih-alih mengaum, singa gunung jantan dan betina mengeluarkan suara teriakan perempuan yang melengking. Dilansir Victoria Buzz, beberapa orang juga menggambarkan suara puma seperti suara ratapan dan jeritan anak kecil yang kesakitan.
Suara jeritan ini biasanya dikeluarkan pada musim kawin. Betina mengeluarkan suara jeritan untuk mencari jantan, sedangkan singa gunung jantan menjerit untuk memperingatkan pejantan lain untuk menjauh dari betina. Biasanya, hal ini dilakukan ketika dua ekor singa gunung mengincar betina yang sama.
Elk merupakan salah satu spesies rusa yang hidup di Amerika Utara. Penampilan elk memang gak seseram singa hutan. Namun, hewan satu ini sanggup mengeluarkan suara yang bikin manusia ketakutan.
Dilansir National Geographic, elk yang punya berat 318 kilogram ini biasanya mengeluarkan suara raungan bernada tinggi yang diakhiri dengan geraman rendah. Suara ini paling sering muncul saat musim kawin tiba pada pertengahan September hingga Oktober. Itu karena memang fungsinya untuk panggilan kawin pada betina. Selain suara pekikan panjang, elk juga menggunakan suara pekikan yang lebih rendah sebagai suar bagi elk lain yang terpisah dari kawanan.
Monyet howler merupakan salah satu hewan paling berisik di dunia. Gak hanya itu, di antara hewan darat lainnya, monyet howler juga termasuk hewan yang punya suara paling keras. Dilansir IFAW, monyet howler hidup dengan kawanannya di puncak pohon di hutan-hutan Amerika Selatan dan Tengah.
Di siang hari, monyet ini cukup tenang. Mereka biasanya hanya mengeluarkan suara berupa geraman bernada rendah pada pagi dan sore hari. Masalahnya, ketika satu monyet bersuara, monyet howler yang ada di puncak pohon lain juga akan menimpali. Saking kerasnya, suara mereka bahkan bisa terdengar dari jarak 4,8 kilometer, lho!
Hidup di alam liar membuat hewan-hewan ini harus ekstra waspada. Mereka harus melakukan berbagai upaya untuk memastikan agar dirinya tetap aman dari ancaman predator. Mereka bisa mengancam predator dengan senjata alami yang mereka punya, salah satunya suara yang menyeramkan.
Baca Juga: 5 Fakta Sains SpongeBob SquarePants yang Akurat, Kamu Sudah Tahu?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Kasus Pembunuhan Kim Dae-du
Kasus pembunuhan berantai Kim Dae-du sempat membuat masyarakat Korea Selatan gempar. Tragedi berdarah yang terjadi pada 1975 itu setidaknya menewaskan 17 orang.
Tak sekedar membunuh, Kim Dae-du juga memutilasi para korban. Ia hanya membutuhkan 55 hari untuk melakukan aksi kejinya itu.
Hingga pada akhirnya, pria kelahiran 1950 itu mengakui perbuatannya dan dijatuhi hukuman mati pada 1976.
Diduga Kim mengalami gangguan mental yang membuatnya tega untuk memutilasi banyak orang dan merampok. Menariknya, ia hanya mengambil uang USD 50.
Dukun Pembunuh Ahmad Suradji
Kasus pembunuhan berantai pernah terjadi di Indonesia tepatnya pada tahun 1980-an. Ahmad Suradji atau lebih dikenal dengan nama Datuk Maringgih jadi aktor pembunuhan berantai yang menewaskan 42 wanita pada kurun waktu 1986 hingga 1997.
Metode pembunuhan yang dilakukan Ahmad selalu sama yakni menarik korban ke ladang tebu dan dihabisi.
Sebelum itu, ia mengiming-imingi calon korban dengan kekayaan ataupun kecantikan dan melakukan berbagai ritual.
Aksi busuknya tercium saat polisi menemukan sebuah kuburan massal di ladang Ahmad pada tahun 1977.
Pada akhirnya, sang pelaku utama pembunuhan berantai itu dijatuhi hukuman mati dan dieksekusi regu tembak pada 2008.
Sidang PK Saka Tatal Kasus Pembunuhan Vina dan Eky, Susno Sebut Perlu Pembuktian Kuat
Meski sudah terjadi lebih dari 1 abad yang lalu, pihak polisi belum bisa mengungkapkan identitas asli dari otak pembunuhan.
Kasus Pembunuhan Iwan Boedi, Deputi V KSP Sebut Polda Jateng Belum Beri Laporan
Selain mengambil nyawa seseorang secara paksa, pembunuhan juga bisa memberikan trauma bagi keluarga yang ditinggalkan.
Tentu masyarakat pun mendukung jika pelaku mendapatkan hukuman mati.